Selasa, 23 Februari 2010

Wanita Madura Mengaku sebagai Nabi

Siti Hajar Dipercaya Pindahkan Arwah ke SurgaSUMENEP - Surya- Untuk kesekiankalinya ada seorang manusia di zaman modern ini mengaku sebagai nabi. Dan faktanya masih banyak orang percaya. Kali ini Samawiyah, 30, alias Siti Hajar, warga Desa Angon-Angon, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, yang menggegerkan warga karena mengaku sebagai seorang nabi yang diutus ke muka bumi untuk menyelamatkan umat manusia.
Janda muda yang sudah sekitar dua tahun ditinggal suami menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia itu memproklamirkan sebagai nabi dalam setahun terakhir. Bahkan, ia berhasil merekrut puluhan warga sekitar untuk menjadi pengikut dan penganut ajarannya.
Ajaran itu kemudian menyebar ke warga lain, termasuk ke kalangan ulama dan tokoh agama dan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Kecamatan Arjasa. Sehingga ajaran tersebut dinyatakan sebagai aliran sesat yang sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Di antara ajaran Samawiyah alias Siti Hajar yang meresahkan dan bertentangan dengan ajaran agama Islam yakni mengajarkan bahwa Tuhan memberikan keleluasaan kepada umat untuk berbuat sendiri-sendiri termasuk menjalankan ritual keagamaan.
“Karena itu katanya, umat Islam tidak perlu menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni naik haji. Karena di dalam diri kita telah ada Kabah,” papar Bukhari, warga sekitar yang mendengar pengakuan pengikut Siti Hajar, Senin (22/2).
Yang lebih mencengangkan, ajaran Samawiyah ini juga menyebut bahwa salat bukan hal utama. Tetapi justru lebih menekankan agar para pengikut yang terdiri dari tetangga dan kerabat dekat Siti Hajar melaksanakan puasa seumur hidup. “Pokoknya banyak penyimpangan dari ajaran Islam yang sesungguhnya,” imbuh Bukhari.
Tidak ingin ajaran Samawiyah alias Siti Hajar meluas, maka warga sekitar yang merasa risih melapor ke tokoh masyarakat, ulama, aparat desa dan Polsek Arjasa.
Kepala Desa Angon-Angon, Moh Ridha, mengaku terkejut mendengar laporan yang menyebutkan kalau ada warga mengaku nabi. Sehingga kemudian ditindaklanjuti dengan mengunjungi rumah Samawiyah. Dalam pengamatannya ternyata benar kalau janda itu mengajarkan aliran sesat.
“Bahkan nama sebenarnya Samawiyah itu sekarang sudah berganti Siti Hajar. Katanya namanya berubah setelah mendapat wangsit sebagai nabi,” ujar Moh Ridho.
Karena itu, saat ini nama asli Samawiyah tenggelam dan yang populer Siti Hajar. Para pengikutnya pun percaya dia sebagai nabi, karena pada saat menyampaikan ajaran selalu dilengkapi dengan dalil-dalil yang masuk akal serta gampang dicerna.
“Apalagi pada saat mengajarkan ilmu kepada para pengikutnya disertai dengan tingkah laku aneh Samawiyah, bahkan sampai kejang-kejang seperti orang yang sedang kesurupan,” tambah Moh Ridho.
Selain ajaran yang menyatakan bahwa pengikutnya tidak perlu naik haji, Samawiyah juga mengaku kalau dirinya bisa memindahkan arwah anggota keluarga yang sudah meninggal dan sedang disiksa di dalam neraka ke dalam surga. “Katanya dalam satu tahun ini sudah memindahkan lima arwah dari neraka ke surga,” sambung Moh Ridho dari ujung telepon.
Kapolsek Arjasa, Iptu Turmudzi, yang dikonfirmasi via telepon selulernya membenarkan kalau di wilayahnya ada warga yang mengaku seorang nabi. Sehingga kemudian yang bersangkutan pernah dimintai keterangan di Polsek Arjasa.
“Sewaktu dimintai keterangan, Samawiyah mengaku mengubah nama menjadi Siti Hajar karena wangsit langsung dari Allah bukan karangan sendiri,” tandas Turmudzi.
Karena itu, lanjut Turmudzi, ajaran menyimpang yang dilakukan Samawiyah telah disimpulkan dalam pertemuan antara Muspika dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Arjasa sebagai bentuk ajaran aliran sesat dan harus dihentikan.
Dalam pertemuan di Kantor Kecamatan Arjasa, menurut Turmudzi, Samawiyah mengaku bersalah dan ingin bertobat. Untuk itu, Samawiyah akan dikembalikan pada keluarga. nriv

Tidak ada komentar: